Menjelang berbuka

Perjalanan pergi pulang dengan KRL, meskipun kadang membuat enggan, maka naik KRL dengan segala pergumulan orang orang di dalamnya, saya ikut.

Menyoal impor KRL. Kenapa impor KRL jadi ramai dibanding impor beras? Toh sama sama untuk orang banyak? Siapa pemburu rente sesungguhnya? Entahlah. Yang jelas sekarang, penumpang semakin banyak setiap hari. Mereka semakin realistis, bahwa angkutan yang murah, nyaman, dan tidak macet, adalah solusi untuk menghargai waktu dan tenaga. Pernahkah Anda “bertarung” setiap hari di stasiun Manggarai?  Jumlahnya mengalahkan penumpang yang mudik setiap hari. 

Maka pada sebuah sore sebelum matahari terbenam, sebelum saya pindah kereta ke arah Tanah Abang – Serpong, saya sempatkan memotret gambar yang menghibur ini.

Semoga membawa kedamaian, di hati tuan dan puan.